Pada bentuknya yang asli, aksara Jawa Hanacaraka ditulis menggantung (di bawah garis), seperti aksara Hindi. Namun demikian, pengajaran modern sekarang menuliskannya di atas garis.
Aksara Jawa Hanacaraka memiliki 20 huruf dasar, 20 huruf pasangan yang berfungsi menutup bunyi vokal, 8 huruf "utama" (aksara murda, ada yang tidak berpasangan), 8 pasangan huruf utama, lima aksara swara (huruf vokal depan), lima aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa sandhangan sebagai pengatur vokal, beberapa huruf khusus, beberapa tanda baca, dan beberapa tanda pengatur tata penulisan (pada).
- ha na ca ra ka
- da ta sa wa la
- pa dha ([dha]) ja ya nya ([ɲa])
- ma ga ba tha ([ʈa]) nga ([ŋa])
Huruf pasangan (pasangan)
Pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya. Sebagai contoh, untuk menuliskan mangan sega akan diperlukan pas
angan untuk "se" agar "n" pada mangan tidak bersuara. Tanpa pasangan "s" tulisan akan terbaca manganasega.
Tatacara penulisan Jawa Hanacaraka tidak mengenal Spasi, sehingga penggunaan pasangan dapat memperjelas kluster kata.
Berikut ini adalah daftar pasangan:
3 komentar:
waduh aartikel na sangat bermanfaat sekali... terus ber kreatifitas mas
bagi yang ingin menambahkan artikel silakan kirimkan ke email smoga menjadi pencerahan bagi yang membutuhkan
Assalam mas... Iso njalok tulung.. Tulisan ronggolawe versi honocoroko.. Matursuwon
Posting Komentar